Thursday, March 1, 2018

ULASAN NOVEL SILENCE KARYA AKIYOSHI RIKAKO : DINGINNYA SALJU YANG MISTERIUS

Miyuki adalah seorang wanita berusia 34th yang bekerja sebagai seorang manajer aktris di Tokyo. Dalam mengemban pekerjaan, bisa dikatakan dia cukup sukses—hal itu dia buktikan mampu membimbing seorang aktris anak didiknya menuju puncak dan menjadi idola. Karirnya yang mulus, berbanding terbalik dengan jalinan perasaan hubungan yang sedang berlangsung bersama kekasihnya akhir-akhir ini.

Toshiaki, pria 38th yang cukup terkemuka di lingkup agensi selebriti dan kalangan wanita karir di dunia hiburan, malahan beberapa aktris ada yang menyukainya. Selain tampan, dia juga mapan. Wibawa dan kharisma seolah melekat dalam dirinya. Dan Miyukilah wanita yang beruntung menjadi kekasih Toshiaki.


Meski mereka berdua mempunyai apartemen masing-masing, tetapi, Toshiaki lebih banyak menghabiskan waktunya tinggal bersama di apartemen Miyuki. Selama menjalin hubungan dengan Toshiaki, di luar kharisma dan wibawanya di dunia kerja, Miyuki menyadari ada sebuah sifat kekanakan dan kesan egois yang kerap memikirkan diri sendiri tertanam pada diri Toshiaki. Tak ada orang lain yang memahami kekurangan Toshiaki selain Miyuki. Karena cintanya tulus kepada Toshiaki, walau bagaimanapun sifat asli Toshiaki, Miyuki tetap selalu ada untuk dirinya, memperjuangkannya dan tak pernah lupa untuk selalu memprioritaskan kekasihnya itu di setiap kesempatan.


Namun, pada akhirnya keresahan timbul di benak Miyuki setelah 6th menjalin hubungan dengan Toshiaki. Kekasih Miyuki itu tak pernah sekalipun menunjukkan minat untuk menikahinya. Suatu saat Miyuki didesak oleh para sahabatnya di Tokyo untuk mengambil langkah terlebih dahulu menanyakan apakah Toshiaki berniat menikahinya atau tidak? Sebagai wanita, melangkahi pihak lelaki menegaskan sebuah pernikahan bukanlah hal yang sopan. Tetapi mau bagaimana lagi, daripada didera perasaan yang tidak menentu, akhirnya pada suatu malam Miyuki memberanikan diri untuk membahas soal pernikahan dengan Toshiaki.


Betapa senang hatinya setelah melalui percekcokan singkat, Toshiaki mengutarakan niatnya untuk menikahi Miyuki. Setelah itu, Miyuki mengajak Toshiaki untuk mengunjungi kampung halamannya di sebuah pulau. Dia ingin mengenalkan Toshiaki kepada kedua orang-tuanya di akhir tahun, tepat saat musim salju.
Miyuki sendiri, sebenarnya masih enggan untuk pulang ke kampung halamannya yang berada di pulau Yuji-No-Shima. Dia sudah lama sekali tidak pulang. Pulau terpencil yang hanya berpenduduk 300 jiwa itu telah menanamkan kenangan buruk terhadap dirinya di masa lalu hingga dewasa ini dia belum bisa melupakannya.

Ketika masih kecil Miyuki bercita-cita menjadi seorang idola. Ada sebuah kontes seleksi yang mampu Miyuki menangkan. Sehingga untuk melalui babak selanjutnya dia diharuskan datang ke Tokyo. Namun, ayahnya yang kolot tidak mengijinkannya, tidak merestui impiannya, terlebih ibunya juga khawatir jika berpisah terlalu jauh dengan sang anak.

Saat itu juga cita-citanya terganjal. Miyuki merasa menyesal tidak dilahirkan di Tokyo. Bahkan menurutnya anak-anak yang mempunyai keuntungan tinggal di Tokyo yang sama-sama lolos seleksi ke tahap selanjutnya pun belum tentu lebih hebat darinya, belum tentu usahanya lebih keras dari dirinya demi menggapai impian. Hanya karena cita-citanya terhambat oleh sebab dirinya yang dilahirkan di pulau yang jauh dari Tokyo tempat impiannya mampu diraih—sejak saat itu dia membenci pulau. Ada rasa sakit hati mengenai kampung halamannya yang tidak akan pernah hilang.

Meski cita-citanya terhambat, Miyuki tidak menyerah. Dia gadis yang tangguh, ulet, pekerja keras. Selulus SMA meski ditentang orang tuanya Miyuki nekat terbang ke Tokyo untuk mengadu nasib menjadi idola sekaligus kuliah. Sayang, beragam usahanya tak mampu mewujudkan impiannya. Dia gagal menjadi idola. Beruntung, dia mampu bekerja di dunia hiburan sebagai seorang manajer yang cekatan dan piawai dalam mendidik seorang aktris hingga membawa sang aktris ke puncak menjadi idola.

Lalu hal aneh mulai terjadi ketika mereka berdua tiba di pulau. Saat diperkenalkan di hadapan keluarga, tiba-tiba saja pihak keluarga menanyakan perihal utang besar yang sedang ditanggung oleh Toshiaki. Pihak keluarga curiga apa niatan Toshiaki menikahi Miyuki dengan kondisi berhutang banyak? Miyuki terkejut dengan pertanyaan itu. Ketika menanyakan sendiri kepada Toshiaki dia lebih kaget lagi karena kekasihnya itu membenarkan soal perihal hutang. Hidup selama 6 tahun bersama Toshiaki Miyuki malah tidak mengetahui rahasinya, bahkan keluarganya malah yang lebih tahu segalanya. Sebenarnya ada apa?

Beberapa hari kemudian di tengah badai Toshiaki menghilang dari rumah keluarga Miyuki tanpa berpamitan maupun meninggalkan pesan. Lalu muncul berita menggemparkan di internet mengenai seorang paparazi yang sukses mengabadikan foto seorang artis yang sedang naik daun berciuman dengan seorang pria. Begitu hancurnya hati Miyuki ketika mengetahui gadis itu adalah aktris hasil didikannya selama ini dan lelaki itu adalah Toshiaki. Padahal setahu Miyuki, aktris didikannya tidak pernah menjalin kontak dengan lelaki manapun. Ternyata dia mudah dikelabui.

Di tengah badai salju, Miyuki mencari Toshiaki. Dia berniat menemukan lelaki itu untuk membicarakan segalanya. Dia juga khawatir, mau kemanapun lelaki itu melarikan diri—tetap saja ini adalah sebuah pulau yang asing bagi Toshiaki yang notabene anak metropolitan—medan yang sangat jauh berbeda dengan Tokyo.  Bisa saja lelaki itu tersesat dan terjadi hal yang tak diinginkan di tengah badai salju yang melanda.

Namun, di tengah perjalanan, Miyuki tanpa sadar diarahkan pada suatu tempat yang belum dikenalinya. Dia yakin semasa kecil sudah mengelilingi pulau dan hafal seluruh seluk beluk jalanan di pulau. Anehnya, dia serasa dituntun oleh sesuatu yang mistis ke sebuah tempat sesaji sembahyang kuno yang belum pernah dilihatnya selama ini. Darisitu, kepercayaan yang ditanamkan turun-temurun dari generasi ke generasi oleh penduduk pulau yang selama ini tidak Miyuki percayai kemudian memenuhi pikiranya : Mengenai sebuah dewa bernama Shimatama-san, yang konon selalu akan melindungi para penduduk asli pulau dari apapun niat jahat yang ingin mencelakai. Hampir semua orang di pulau mempercainya, kemungkinan hanya Miyuki sendiri yang menyangkal.


Jadi, apa yang dialami Miyuki selama di pulau adalah berkat perlindungan dari Shimatama-san? Ataukah memang ada pihak tertentu yang memanfaatkan kepercayaan kuno itu untuk bertindak? Orang-orang yang menyayangi Miyuki? Orang-orang yang ingin Miyuki bahagia? Semua adalah misteri.

@@@@@


Kuakui memang buku Akiyoshi Rikako kali ini berbeda dengan yang terdahulu. Karakter yang disematkan pun kebanyakan orang dewasa dan permasalahannya pun jelas tak jauh-jauh dari kalangan orang dewasa. Berbeda dengan buku-buku sebelumnya yang karakternya masih anak sekolahan. Namun bagaimanapun juga, bagi pembaca yang masih remaja dan sudah mengikuti beberapa seri sebelumnya sejak masuk pertama kali di Indonesia tahun 2015 silam, sepertinya tak akan begitu keberatan disodorkan porsi problematika orang dewasa. Intinya, apapun lintas konfliknya, bobot misteri dan twist selalu ada di karya Akiyoshi Rikako. Hal itu yang akan membuat pembaca baik remaja sekalipun tak akan pernah berhenti sebelum sampai di halaman akhir hanya untuk menuntaskan rasa penasaran. Selamat membaca.          

2 comments:

Amy said...

Suka banget sama novel-novelnya Akiyoshi Rikako. Tapi novel yang ini sama Scheduled Suicide Day aku belum sempat baca 😅

The Other Side said...

Amy @ hehe kalau anak Jogja saya yakin bacaannya karya Akiyoshi Rikako ini coz di toko-toko buku Jogja sering dipajang mulu :D Kalau mau baca Silence siap-siap baper ya AMy, tokohnya orang dewasa dan banyak menyangkut soal asmara dan pernikahan :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...