For Love Or Money. Mendengar
judulnya saja, apalagi film dengan tema percintaan, mungkin otak kita secara
responsif langsung memberikan gambaran bahwa film ini akan bercerita mengenai
dilema seseorang dalam menentukan antara dua pilihan sulit dalam hidupnya yakni
uang atau cinta. Yah memang tak jauh dari itu, karena sebenarnya kita semua
sudah familiar dengan seabrek film maupun sinetron baik lokal maupun luar yang
mengusung tema percintaan dengan persoalan cinta dan harta. Seakan tidak ada
matinya, pilihan konflik persoalan antara cinta dan harta selalu saja menghiasi
berbagai kisah yang muncul setiap tahunnya baik itu dalam bentuk novel, film
maupun serial drama. Hanya saja, setiap kisah yang menonjolkan konflik cinta
dan harta mempunyai bumbu dan daya kemasnya masing – masing sehingga mampu
membuat para penonton hanyut dalam cerita maupun tersulut emosinya. For Love Or
Money adalah sebuah film dari negeri Tiongkok yang mampu memberikan hiburan
tersendiri dengan ceritanya yang tak begitu berat namun mampu membuat emosi
penonton masuk ke dalam konflik jalan ceritanya. Selain itu, film ini dibintangi dua
artis Asia populer yakni Liu Yifei dari Tiongkok dan Jung Jihoon (Rain) dari
Korea Selatan.
Mengisahkan Xing Lu ( Liu Yifei )
seorang wanita yang memutuskan berhenti dari dunia penerbangan sebagai
pramugari dan memilih untuk membuka sebuah usaha cafee kecil. Suatu hari hati
Xing Lu hancur berkeping – keping ketika mendapati bahwa kekasihnya Yan
Zhenming menikah pada acara pernikahan massal yang diikuti oleh puluhan mempelai.
Xing Lu kemudian melabrak kekasihnya pada saat acara pernikahan. Dia meluapkan
amarahnya kepada kekasihnya Yan Zhenming. Yang lebih menyakitkan adalah Xing Lu
mengetahui fakta bahwa kekasihnya itu hanya menikahi calon istrinya hanya
karena sebatas tujuan untuk bisa menguasai harta warisan mertuanya. Zhenming
juga menawarkan bahwa setelah dia menjadi ahli waris, dirinya akan kembali
kepada Xing Lu karena hanya dirinya yang dicintai oleh Zhenming. Mendengar
perkataan kekasihnya, emosi Xing Lu semakin menjadi dan pergi meninggalkan
Zhenming, dia juga menolak tawaran Zhenming.
Suatu hari, didera sakit hati
yang tak kunjung usai, Xing Lu mencoba untuk mengakhiri hidupnya dengan cara
ingin melompat dari sebuah atap gedung apartemen. Saat kejadian itu warga
menjadi heboh dan puluhan polisi berusaha menyelamatkan Xing Lu dengan
menyediakan matras raksasa terbuat dari balon karet untuk antisipasi jika Xing
Lu melompat dirinya bisa diselamatkan. Di saat itulah, tak sengaja Xu Chengxun
(Rain) lewat di tempat kejadian. Melihat seseorang ingin melompat dari
ketinggian atap, Xu Chengxun diam – diam menyelinap masuk ke apartement dan
ketika sampai di atap dia membujuk Xing Lu agar mengurungkan niatnya untuk
bunuh diri. Sayangnya bujuk rayunya tak berhasil, Xing Lu memutuskan untuk
melompat, namun Xu Chengxun menyelamatkannya yang akhirnya mereka berdua jatuh
selamat dalam matras balon udara raksasa yang disediakan pihak kepolisian.
Dari
insiden itulah Xing Lu berkenalan dengan Xu Chengxun. Awalnya Xing Lu marah karena
Chengxun terlalu ikut campur dalam urusan pribadinya ketika ingin bunuh diri.
Chengxun juga kesal karena Xing Lu malah marah bukannya berterima kasih setelah
diselamatkan nyawanya. Chengxun sendiri menaruh hati kepada Xing Lu. Akhirnya
Chengxun setiap harinya mampir ke caffe milik Xing Lu untuk melakukan
pendekatan, dan sepertinya berjalan mulus, mereka berdua lama kelamaan sudah
terlihat seperti sahabat, bahkan Chengxun mencintai Xing Lu.
Suatu hari Xing Lu mendatangi
Chengxun yang sedang melamun lemas di atap sebuah apartemen. Chengxun sendiri
adalah seorang seniman lukis yang tidak mapan dari segi finansial. Bosnya urung
mengadakan pameran untuk mempublikasi karya – karyanya. Karenanya dia melamun
sebab faktor keuangannya sedang menipis. Bakat yang dimiliki Chengxun adalah
murni turunan dari ayahnya. Ketika curhat mengenai masalah keuangan terhadap
Xing Lu, akhirnya Xing Lu menawarinya untuk bekerja di caffe miliknya.
Tawarannya itupun langsung diterima oleh Chengxun. Karena bekerja dalam satu
area yang sama, mereka menjadi semakin dekat, dan akhirnya menjadi sepasang
kekasih.
Kisah
percintaan Xing Lu dan Xu Chengxun
sepintas seperti kejadian alami yang mempertemukan sepasang kekasih
dalam ikatan cinta. Sayangnya, jauh sebelum itu skema pertemuan dan jalinan
mereka berdua sudah disusun matang oleh sebuah skenario. Suatu hari mantan
kekasih Xing Lu - Zhenming mengirimkan sebuah majalah edisi lama yang
didalamnya membahas Chenxun anak semata wayang
dari seorang Ibu Presiden pemilik AR Group salah satu perusahaan ternama
yang mempunyai pengaruh penting dalam skala perekonomian negara. Xing Lu
mendatangi gedung perusahaan bertingkat mentereng yang kini sudah dimiliki oleh
Zhenming akibat menikahi anak dari pemilik gedung mewah ini sebelumnya. Disitu
Zhenming mengutarakan bahwa dirinya dan Xing Lu merupakan orang yang sama,
yakni mencintai seseorang karena menginginkan sebuah harta. Xing Lu marah dan
menjelaskan bahwa dirinya berbeda dengan mantan kekasihnya itu, namun dirinya
tak menampik bahwa ada kesamaan sifat terhadap mantan kekasihnya dalam
menganggapi sebuah kekayaan. Sepertinya Zhenming sudah tahu apa yang
direncanakan oleh Xing Lu. Zhenming menawari bahwa jika rencana Xing Lu
berhasil, dirinya boleh kembali pada pelukannya, karena menurut Zhenming, Xing
Lu adalah pasangan yang mempunyai kesamaan dengan dirinya
Intinya
Xu Chenxun adalah anak pewaris perusahaan ternama AR Group. Namun dia memilih
untuk menjalani hidupnya dengan
mengandalkan bakat melukisnya. Dia terpaksa harus menjadi miskin dengan tujuan
agar bisa mandiri dengan bakat melukisnya dan menemukan tambatan hati yang mau
menerima dia apa adanya tanpa memandang statusnya sebagai pewaris perusahaan.
Di sisi lain, Ibu Chenxu yang notabene CEO dari perusahaan AR group tak
menginginkan anaknya memilih jalan untuk menjadi seniman karena trauma masa
lalunya Ibu Chenxun meninggalkan suaminya karena suaminya lebih memilih menjadi
pelukis dan akhirnya suaminya meninggal karena miskin. Ibu Chenxun dulunya juga
menikahi ayah Chenxun karena tak lain mertuanya mempunyai lahan bisnis yang
besar. Ibu Chenxun memiliki perjanjian
kontrak dengan Xing Lu. Dia meminta tolong Xing Lu untuk membuat Chenxun jatuh
cinta kepada dirinya dan kemudian mencampakkannya dengan alasan karena Chenxun
adalah seniman yang miskin. Tujuan dari Ibu Chenxun adalah jika rencananya
berhasil, anaknya bisa kembali ke rumah dan mengusrus perusaan dan menyandang
ahli waris resmi serta meninggalkan karir melukisnya. Namun sayangnya, disini
Xing Lu juga mencintai Chenxung yang jelas – jelas sebuah larangan dalam
kontrak yang telah ditandatangani oleh dirinya senilai 15 juta Yuan.
6 comments:
jadi pengen nonton nih film
Teringin nak tengok cerita ni..
Dapatkah tips pemakanan secara alami Rawatan Tips sihat tanpa kos
Kutu Buku @ Iya Bang Nonton aja, bagus kuk :)
Muji @ Hihi makasih dah berkunjung :)
Haduu bintangnya cakep-cakep semua :)
sepertinya bagus ini filmnya ya
pengin nonton, ceritanya juga bagus
Bintangnya memanjakan mata semua mbak :D
Cocok buat ngisi akhir pekan ini mbak filmnya :)
Alur ceritanya sangat lambat
Post a Comment